Hari Desa Nasional bukan hanya menjadi momentum untuk merayakan keberadaan desa sebagai tulang punggung pembangunan nasional, tetapi juga pengingat akan pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 43% penduduk desa di Indonesia adalah perempuan, yang sebagian besar berkontribusi pada sektor-sektor penting seperti pertanian, kerajinan tangan, pendidikan, dan kesehatan komunitas. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa akses perempuan terhadap pendidikan, peluang ekonomi, dan pengambilan keputusan di tingkat desa masih sering terbatas.
Pemberdayaan perempuan di desa adalah solusi strategis untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan. Penelitian dari UN Women menunjukkan bahwa desa yang memberikan akses setara bagi perempuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kepemimpinan memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Hal ini membuktikan bahwa perempuan bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga motor penggerak perubahan di desa.
Melalui gerakan seperti PERAK Indonesia, yang mengedepankan peran perempuan sebagai penggerak perubahan, kita telah melihat bagaimana perempuan desa mampu menciptakan dampak nyata. Misalnya, dalam program pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal, perempuan berhasil meningkatkan perekonomian desa dengan produk unggulan seperti kerajinan tangan, makanan khas, hingga pengelolaan ekowisata berbasis komunitas.
Tak hanya di bidang ekonomi, perempuan juga memainkan peran penting dalam membangun pendidikan dan kesehatan desa. Sebagai ibu dan pendidik pertama dalam keluarga, perempuan desa memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang cerdas dan sehat. Ketika perempuan diberdayakan, mereka dapat menciptakan program-program inovatif seperti posyandu, bank sampah, hingga taman baca yang secara langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Namun, pemberdayaan ini tidak akan optimal tanpa dukungan kebijakan yang berfokus pada penguatan peran perempuan. Pemerintah dan organisasi masyarakat harus terus bersinergi untuk menciptakan ruang-ruang partisipasi perempuan, mulai dari musyawarah desa hingga pengelolaan dana desa.
Pada Hari Desa Nasional ini, mari kita renungkan kembali pentingnya peran perempuan dalam mengembangkan desa-desa di Indonesia. Dari tangan perempuan yang berdaya, tercipta desa yang kuat, dan dari desa yang kuat, terbangunlah Indonesia yang maju dan setara.
PERAK Indonesia mengajak semua pihak untuk terus mendukung gerakan pemberdayaan perempuan di desa. Karena bersama perempuan, kita tidak hanya membangun desa, tetapi juga masa depan bangsa.